Minggu, 06 Januari 2019

jika anda sebuah puisi dan seseorang yang berpapasan menanyakan alamat puisi, apa yang akan anda jawab? menunjuk ke pemakaman umum atau ada jawaban lain dari anda yang lebih keren?

sajak itu ingin menggambarkan jarak sepi dan kematian


pada jarak adalah sesuatu yang absurd
aku dan kau mungkin hanya sedepa secara fisik tapi hati kita berjarak puluhan hari
aku dan kau mungkin bisa berpelukan tapi hati kita saling menjauh
dan penyair itu sama seperti mu
ingin memeluk katakata tapi tak pernah sampaisampai

kadang ia tak menginginkan sepi itu terus menguntitnya
mematamatai dalam segala gerakgerik dan kemudian melayu
pada sepi ia bisa menjadi dirinya sendiri
dan ia hanya berbuat yang tidaktidak menyediakan waktu dan diam

sampai kematian akan mengetuk pelan
menggerogoti kerinduankerianduanmu
sampai kemudian kau akan merasa sangat terhina dengan sajak yang ituitu saja
dan menumpuknya dipinggir seperti menunggu datangnya dengan begitu wajar

Rabu, 01 Agustus 2012

sebuah masjid berkubah ungu

di lantai masjid ia mencium keramik
yang serupa cermin
yang memantulkan wajah kembaran mu
juga cahaya yang dahulu pernah jauh berpisah

ia merasa dalam dirinya ada sebuah masjid 
dengan telaga di depan pintu nya
dan ia menyelam sampai dasar
sebuah hati berwarna merah
berdebar
bisa kau tangkap 
dalam lingkaran bergelombang
yang semakin jauh dan samar

kau kembali bergetar 
dalam riakriak air dari masa lalu
terus memanggilmanggil
untuk sujud
rebah di bumi mencium tanah
rebah di hati mendekap darah
di belahan bumi kembarannya
yang dulu berpisah dan ditolaknya
menjelma kubah
menjelma tiangtiang tinggi
mengajakmu terus bersujud
dalam naungan kubah ungu
terbuat dari hati mu sendiri

yogya agustus 2012

Jumat, 06 Juli 2012

tukang keramik dalam dirimu

seperti dendam ia menekan bidang pipih di hadapannya
yang selalu kau pijak itu
telah terukur dalam benak
presisi dalam tiap tarikan nafas

kau lelap dalam kepastian

seperti rindu yang harus dilampiaskan
itu bara api dalam kotak kotak presisi
di dadamu beringsut lesu
wajah murung tak terpasang sempurna
ada masa depan yang retak

kau terpelanting sendiri

kita hanyalah tukang dalam hidup yang berkeringat
berusaha memasang kotak keramik
untuk pijakan yang lapang

sedang engkau masih labil
semacam adukan semen mentah
yang akan terus memperondakan lantai

tapi kita adalah sepasang kekasih
yang terus menerus cemburu dan ingkar


yogya juli 2012

Rabu, 18 April 2012

bercerita nenek tentang pintu




bercerita nenek tentang pintu
yang tak pernah dia buka
yang berkarat dalam darahku
yang menanyakan asal usul ibu anak dari nenekku
yang kini pikun mencari kunci
atas jawaban pertanyaanpertanyaan
dari dunia yang hendak ditinggalkan
membuka perlahan
dengan derit yang tertahan
dari ribuan waktu yang malas enggan berjalan

pintu itu masih terbuka sejak adam membukanya
nenek menganggapnya demikian
menunggu engkau datang
mengundang mu  ketika kau tenggelam dalam jam yang jemu

saudara nenekku pernah kesana dan tak lagi bisa bersua
kakek hanya meninggalkan
linangan air mata

pintu itu setia menunggumu
menjanjikan tempat untuk bersuka
yang kini belum diinginkannya
nenek  masih ingin menatap kau tumbuh
mengotori dan mencoretcoret hati
menunggu kanvas mu menjadi putih kembali

berpesan nenek padamu
jangan engkau kesana
sebelum menanam bungabunga
mesti terlihat angkuh
ia selalu terbuka untuk kau datangi
dengan waspada
seperti ular yang mengggoda adam 
ia kerap membisikkan beratnya memanggul waktu
dihari hari tua dengan tubuh yang menyusut
juga kesehatan yang buruk

kadang pintu itu seolah melambai
memanggilmanggil seperti suara ibunya ketika kecil
menggigilkan darahmu
membangkitkan romantisme
dalam melodrama
dalam tragika
yang menutup membuka aliran leher dan kepala
dalam urat kelamin
kita bersandiwara
bermain gelap terang
ketika kau terpejam dalam ambang keterjagaan

pintu nenek selalu terbuka menerima kedatanganmu
dalam rasa bosan atas kesiasiaan waktu yang terus berpurapura

Kamis, 22 Maret 2012

pinokio dan bonekaboneka berbi



ini kah yang kau sebut boneka boneka itu
berbie yang cantik tersenyum tanpa jiwa
diberikannya kunci kamar kecilnya
"ini kunci kamarku bongkah lumut dan batu batu.
aku takluk pada tubuh batu sempurna mu"

kenangan kenangan cengeng pun mengamuk
sepanjang ingatan pantaipantai pegununganpegunungan
masa kanakku ku gambar ku lukis tebal disitu


ii
kaulah yang melepas mahkota perawan dengan tergesa
leleki cengeng dengan jengkerik dan belalang yang menjadi teman
berlari meninggalkan pengasuhnya
kukenang saat dahanmu menawar gelisah dan hausku
akan raba akan peluk akan hempaskan ku di ranjang
mengelus menimang dan menelanjangi
aku tlah siap
sebentuk fisik sempurna tanpa cacat
kecuali retak itu
bantu aku membungkamnya rapat rapat


iii
apa yang dicari apa yang kau bisa
lelaki kecil penurut berbohong pada pengasuhnya
jengkerik dan belalang pergi mati oleh pestisida

disorongkan diangkatnya wajah dikatakannya mendesah
"berbi berbi bonekaku pendosaku kemarilah tuntaskan segala resah"

iv
memujamu marilah
segala tubuh sempurna tanpa jiwa kecuali rapuh
juga serombongan nama nama di belakang malam masih menunggu
tangan tangan menimang membimbing mengelus
untuk kunci kecil di tangan kecilmu
bukan lagi dimata boneka

sebuah upaya menjadi boneka



ada pernah datang padamu sebagai sebatang kayu?
yang mememinta, pahatlah aku dengan sempurna
yang memohon, kutuklah aku menjadi sempurna

hamparkan padanya tanganmu tangan yang lemah tak punya tenaga
hamparkan padanya bibirmu bibir yang tak punya wibawa

ia akan kembali berkelana menawarkan hati
dari kursi ke kursi
belajar menawarkan diri
belajar bertutur kata dengan wajah polos tanpa dosa

tapi angie
kau telah sempurna dan terkutuk menjadi boneka
kau boleh berbuat apa saja karena itu tak lagi berdosa

bila kau ditanya tentang bagaimana cara menjadi boneka
maka katakan saja lupalupalupa
maka katakan saja tidaktahu tidaktahu tidaktahu

letakkan di lemari kaca taruh dirimu di sana
kau telah sempurnakan dirimu menjadi boneka